Jenis-Jenis Penyakit Mental dan Penjelasannya

Kalau ngomongin soal kesehatan mental, banyak orang langsung mikirnya soal stres, overthinking, atau depresi. Padahal, kenyataannya jauh lebih luas dari itu. Ada begitu banyak jenis-jenis penyakit mental yang bisa dialami seseorang, dari yang ringan sampai yang butuh penanganan serius.
Nah, biar kita nggak salah paham dan bisa lebih peduli sama kondisi diri sendiri atau orang terdekat, yuk kita kenalan lebih dekat dengan beberapa jenis gangguan mental yang paling sering ditemui, lengkap dengan penjelasannya. Gaya bahasanya santai aja, biar gampang dipahami, tapi tetap serius karena ini topik yang penting banget.
Gangguan kecemasan
Salah satu jenis-jenis penyakit mental yang paling sering ditemui adalah gangguan kecemasan. Ini bukan cuma sekadar gugup sebelum presentasi atau deg-degan waktu nunggu hasil ujian, ya. Gangguan ini membuat penderitanya merasa cemas terus menerus, bahkan saat tidak ada hal yang memicu.
Cemasnya bisa muncul dalam bentuk pikiran negatif yang berulang, sulit tidur, jantung berdebar, sampai sulit fokus. Beberapa orang bahkan bisa mengalami serangan panik, yaitu rasa takut luar biasa yang datang tiba-tiba dan membuat tubuh gemetar atau sesak napas.
Gangguan ini punya beberapa cabang lagi seperti generalized anxiety disorder, fobia spesifik, gangguan panik, dan gangguan kecemasan sosial. Meskipun gejalanya berbeda, semuanya tetap termasuk dalam kategori penyakit mental yang perlu penanganan.
Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Mental Remaja
Gangguan depresi
Siapa sih yang belum pernah merasa sedih? Tapi kalau sedihnya berlangsung terus menerus, tidak kunjung membaik, dan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, bisa jadi itu termasuk dalam jenis-jenis penyakit mental yang disebut depresi.
Depresi bikin seseorang kehilangan minat terhadap hal-hal yang dulu disukai. Suasana hati selalu murung, sering merasa bersalah, dan energinya seperti habis setiap saat. Bahkan bangun dari tempat tidur aja bisa terasa berat.
Ada juga jenis depresi lain seperti depresi musiman, depresi pasca melahirkan, dan depresi mayor. Semua bentuknya punya ciri khas tersendiri, tapi tetap berakar dari gangguan pada suasana hati yang berkepanjangan.
Baca Juga: Cara Mengelola Kesehatan Mental di Dunia Kerja
Gangguan bipolar
Masih berkaitan dengan suasana hati, jenis-jenis penyakit mental lain yang cukup sering terdengar adalah gangguan bipolar. Ini ditandai dengan perubahan mood yang ekstrem, dari fase manik ke fase depresi.
Saat fase manik, seseorang bisa merasa sangat berenergi, bicara cepat, dan penuh ide. Tapi di sisi lain, fase depresinya bisa sangat dalam, penuh keputusasaan, dan bahkan memicu pikiran untuk menyakiti diri sendiri.
Yang bikin gangguan ini rumit adalah perubahan itu bisa terjadi cepat atau perlahan. Banyak penderita bipolar tidak menyadari bahwa yang mereka alami adalah penyakit mental. Makanya, penting banget untuk mengenal tanda tandanya sejak dini.
Baca Juga: Tips Mengatur Nafsu Makan Berlebih
Skizofrenia
Kalau kamu pernah dengar soal skizofrenia, itu termasuk salah satu jenis-jenis penyakit mental yang tergolong berat. Kondisi ini memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Mereka bisa mengalami halusinasi, delusi, dan kehilangan kontak dengan realita.
Halusinasi ini bisa berupa mendengar suara yang tidak ada, atau melihat sesuatu yang orang lain tidak lihat. Delusi biasanya berupa keyakinan yang tidak rasional, seperti merasa diawasi atau diincar terus menerus.
Skizofrenia bukan karena kerasukan atau hal mistis, tapi gangguan serius yang berasal dari ketidakseimbangan zat kimia di otak. Pengobatannya membutuhkan kombinasi terapi dan obat dari tenaga profesional.
Baca Juga: Cara Jaga Kesehatan Otak Sejak Dini
Gangguan obsesif kompulsif
Pernah dengar soal OCD? Itu singkatan dari Obsessive Compulsive Disorder, salah satu jenis-jenis penyakit mental yang ditandai dengan pikiran atau dorongan yang berulang, dan perilaku tertentu yang dilakukan untuk menghilangkan kecemasan.
Contohnya seseorang yang merasa harus mencuci tangan berkali-kali karena takut kuman. Atau yang merasa semua barang harus disusun dengan simetris dan sempurna. Kalau tidak dilakukan, penderita merasa gelisah luar biasa.
OCD bukan cuma soal suka rapi atau bersih. Tapi lebih ke pola pikir dan perilaku yang tidak bisa dikendalikan, meski tahu bahwa hal itu berlebihan.
Gangguan kepribadian
Ada banyak bentuk jenis-jenis penyakit mental yang berkaitan dengan kepribadian. Gangguan ini membuat pola pikir dan perilaku seseorang berbeda dari kebanyakan orang, sehingga menyulitkan dalam menjalin hubungan atau menjalani kehidupan sehari-hari.
Contohnya borderline personality disorder yang membuat seseorang mengalami emosi sangat intens dan tidak stabil. Atau narcissistic personality disorder yang membuat seseorang punya kebutuhan besar untuk dipuji, tapi rentan tersinggung.
Ada juga gangguan kepribadian antisosial, di mana penderitanya cenderung tidak punya empati dan melanggar aturan sosial tanpa rasa bersalah. Semuanya punya ciri khas masing-masing dan perlu penanganan yang sangat spesifik.
Gangguan makan
Gangguan makan juga termasuk dalam jenis-jenis penyakit mental yang sering kali tidak disadari. Orang yang mengalami gangguan ini punya hubungan yang tidak sehat dengan makanan, berat badan, dan citra tubuh.
Ada anoreksia nervosa, di mana seseorang sangat membatasi makanan karena takut gemuk. Ada bulimia nervosa, di mana penderita makan banyak lalu memuntahkannya kembali. Dan ada binge eating disorder, yaitu makan dalam jumlah besar dalam waktu singkat tanpa bisa mengontrol diri.
Meskipun terlihat seperti masalah fisik, gangguan makan sebenarnya sangat berakar pada kondisi mental dan emosional yang belum tuntas.
PTSD atau gangguan stres pascatrauma
Trauma bisa meninggalkan luka dalam yang tidak selalu terlihat. PTSD adalah salah satu jenis-jenis penyakit mental yang muncul setelah seseorang mengalami kejadian traumatis. Misalnya kecelakaan, bencana alam, kekerasan, atau kehilangan orang tersayang.
Penderita PTSD bisa mengalami kilas balik kejadian, mimpi buruk, atau reaksi panik ketika melihat hal yang mengingatkan pada peristiwa tersebut. Mereka juga cenderung menarik diri dan mengalami kesulitan tidur.
Trauma bukan berarti kamu lemah. Justru keberanian untuk menghadapinya adalah bagian dari proses penyembuhan. Dan penting banget untuk mencari bantuan kalau trauma itu mulai mengganggu hidup.
Gangguan disosiatif
Jenis penyakit mental yang satu ini sering dikira mistis karena gejalanya bisa berupa perubahan identitas, kehilangan ingatan, atau merasa seperti bukan diri sendiri. Padahal ini termasuk dalam jenis-jenis penyakit mental yang nyata dan bisa dijelaskan secara psikologis.
Gangguan disosiatif sering muncul sebagai respons terhadap trauma berat, seperti kekerasan saat kecil. Otak berusaha melindungi diri dengan “memisahkan” sebagian ingatan atau identitas agar penderita bisa bertahan.
Ada beberapa bentuk, seperti dissociative identity disorder (dulu disebut kepribadian ganda), amnesia disosiatif, dan depersonalisasi. Penanganannya biasanya melibatkan terapi jangka panjang yang fokus pada pemulihan trauma.
Gangguan tidur akibat kondisi psikologis
Tidur seharusnya jadi waktu buat tubuh dan pikiran istirahat. Tapi bagi beberapa orang, tidur justru jadi masalah utama. Gangguan tidur juga bisa termasuk dalam jenis-jenis penyakit mental, apalagi kalau penyebabnya berkaitan dengan stres atau kecemasan.
Insomnia adalah yang paling umum. Tapi ada juga parasomnia (seperti berjalan saat tidur), dan gangguan ritme tidur karena stres berat. Banyak penderita depresi dan kecemasan mengalami gangguan tidur sebagai gejala tambahan.
Memperbaiki pola tidur bukan hanya soal rutinitas, tapi juga soal menenangkan pikiran sebelum tidur. Terapi dan latihan relaksasi bisa sangat membantu